Tuesday, December 27, 2011

Mulianya Wanita dalam Pandangan Islam



1. Wanita auratnya lebih susah dijaga dibanding lelaki.

2. Wanita perlu minta ijin dari suami apabila mau keluar rumah tetapi

tidak sebaliknya.
...
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.

4. Wanita menerima warisan lebih sedikit dari pada lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak

6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat

pada istrinya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan istri.

Monday, December 26, 2011

Hidayah Allah: Bagi-Nya Seperti Membalikkan Telapak Tangan

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan petunjuk-Nya kepada kita, sehingga kita sampai hari ini dapat bernaung dalam pelukan agama yang diridhai-Nya, Islam. Semoga salawat dan salam juga dapat tercurahkan untuk Rasulullullah Muhammad SAW, sang pencerah umat, cahaya penentram bagi kalbu yang haus akan kerinduan syafaat darinya. Kita berlindung kepada Allah dari kekeringan iman dan Islam. Wa bihi nasta'in, wa ba'du.
"Sesungguhnya engkau takkan dapat memberikan hidayah / petunjuk bagi orang yang kau cintai, akan tetapi Allah memberikan hidayah kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Dia lebih mengetahui orang-rang yang diberikan petunjuk."(Al-Qashash: 56)
Ikhwati fillah, hafizhakumullah ta'ala,

Hidayah adalah sebuah cahaya, sebuah kunci, dan sebuah salah satu hadiah terindah dari Sang Rabb Azza Wa Jalla. Dengannya kita dapat mereguk nikmat-Nya yang tiada tara, yakni surga. Sekufur apa pun seseorang sepanjang hidupnya, jika ia mampu mengakhiri napasnya dengan dua kalimat syahadat, maka dijamin atasnya surga.






“Barangsiapa yang mengucapkan pada akhir hayatnya kalimat Laa Ilaaha Illallah, maka ia masuk surga.” (Al-Hadits)

Sunday, December 25, 2011

(JORDAN) Sebuah Paradoks di Amman



Pertama kali saya menatap ke luar jendela pesawat, kesan pertama yang saya lihat dari negeri yang sedang saya sambangi ini, Yordania, adalah gersang, tandus, panas, seperti umumnya yang terlihat di film-film Arab klasik. Bayangkan saja view yang serupa, lengkap dengan padang pasirnya. Persis. Ini tentu bertolak belakang dengan apa yang dikatakan guide kami di Komite Pendidikan Luar Negeri beberapa saat lalu. Yang saya pikirkan awalnya adalah suasana khas musim gugur, dengan daun-daun yang berguguran dari pohonnya, angin semilir yang tak terlalu dingin, dan rumput-rumput yang sudah nampak kekuningan. Rupanya saya temukan paradoks di sini. Saat saya keluar dari pintu bandara Malikah Al-Alya Amman, langsung saja angin dingin menyergap tubuh. Agak kaget juga.

Tanpa saya duga juga sebelumnya, pihak dari Jam’iyyah Al-Muhafazhah ‘alal Quranil Karim rupanya sudah menunggu kedatangan kami, ditambah beberapa pelajar Indonesia yang sedang menempuh studi di Yordania. Setelah mengambil beberapa foto, kami langsung diantar dengan sebuah mobil dari pihak Jam’iyyah menuju

Saturday, December 24, 2011

(JORDAN) Foto2 pas waktu di Jordan



Assalamualaikum. Sorri aja nih bro, gara2 internet nya lagi lemot jadi gw cuma bisa ngupload poto pas di Jordan cuma segini doank. Nanti Insya Allah poto selanjutnya bakal menyusul deh...


  Ini foto pas qt nyari jaket tebel buat musim dingin di Abdali. Poto bareng sama yang jualan.
 Gw yg paling kanan paling keren...
Abdali = Tempat jual-beli barang second tapi masih bagus. Pasarnya cuma ada di hari Kamis & Jum'at. Pokoknya barang2 disini pada murah2,tempat favorit mahasiswa Indonesia klo mau Shopping. Asal bisa milih mana barang yg bagus dan yang jelek serta kagak malu buat nawar 100 ribu (10 JD = Jordan Dinnar ) bisa dapet jaket tebel 2 disana.

Klo ini pas qt lagi Muroja'ah (beneran ini,gak cuma buat poto2 doank). Gw lg nyimak temen gw (si Bintang) baca. Ini lagi di salah satu kamar di Syaqqoh (rumah) qt.


Klo ini salah satu makanan favorit orang Yordan, namanya Mansaf. Ni makanan paling digemarin orang2 sana. Pas kawinan bikin mansaf, tasyakuran bikin mansaf, ada tamu bikin mansaf sampe klo ada yg meninggal juga mansaf. Gak tau gw gimana masaknya, pokoknya itu ada nasi, daging kambing, sama yang paling aneh ada susu nya. Dan itu juga susu kambing....( masya Allah,bau kambing nya kerasa bener). Sumpah...
Cobain aja nanti klo ke Jordan yah.................................


Klo ini pas qt lagi rihlah ke makam2 sahabat yang wafat di Jordan. Klo yg poto ini pas di makam sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah. 
Dari kiri : Syekh Mahmud, Bintang, GW, Umar, Salsa, Rifqoh


Ini poto gaya kita pas di tempat reruntuhan kerajaan romawi lama. Itu gw bareng si Umar ( yg pake tpi maher zein ) be-gayanya.... hhaha

Menikmati Kopi Kehidupan


Kebahagiaan tidak bisa diukur dengan situasi lahiriah. Banyak orang yang kelihatan kaya, hidup bergelimangan harta dan tak pernah kekurangan, namun pada kenyataanya mereka tidak bahagia. Mereka selalu dihinggapi rasa iri dan sakit hati ketika tetangga atau kolega mereka bisa membeli sebuah mobil yang lebih mewah. Akhirnya, mereka pun disibukkan untuk bekerja dengan tujuan untuk menumpuk harta sehingga mereka pun tidak bisa menikmati kehidupan yang telah mereka raih.

Sebaliknya, banyak orang yang kelihatan biasa-biasa saja. Tidak ada kesan mewah atau kaya raya. Namun, mereka tampak bahagia. Mereka tahu bagaimana menikmati hidup yang telah dianugerahkan. Ketika tetangga atau kolega mendapatkan sesuatu yang lebih dari mereka, tak ada rasa iri atau pun dengki. Mereka ikut larut dalam kebahagiaan. Yah…situasi lahir tidak selalu mengambarkan apa yang ada dalam batin seseorang. Berikut ini adalah kisah bagaimana seharusnya kita menikmati hidup.

Alkisah, sejumlah mahasiswa perguruan tinggi terkemuka, telah lulus dan mencapai kedudukan atau keberhasilan karir yang baik. Mereka bersilaturrahim ke rumah dosen pembimbing mereka dahulu, seorang profesor yang bersahaja. Mereka sangat terlena dengan perbincangan yang akrab dengan beragam topik.

Sampailah mereka kedalam perbincangan topik “stress”. Sindrom tekanan hidup yang mereka alami, dikeluhkan berulang-ulang. Beberapa diantaranya, saling menguatkan keluhan itu, sehingga menambah rasa kekecewaan dan pesimistis. Melihat perbincangan yang tidak sehat itu, san profesor tersenyum simpul dan meminta izin sebentar untuk ke dapur.