Saturday, February 18, 2012

Indahnya Memimpin dan Dipimpin



Pagi ini, 30 Januari 2012. Saya melakukan rutinitas seperti biasanya, menyapu rumah. Mungkin, masih sedikit lelaki yang mau melakukan pekerjaan ini, tetapi bagi seorang mukmin, menyapu bukan sebagai sebuah aib melainkan terpenuhinya salah satu unsur keimanan.

Ketika saya hampir selesai menyapu, di depan rumah kutemukan secarik kertas, hmmm..., pasti anak-anak tetangga biasanya sering bermain di rumah. Penasaran, aku mengambil sebuah kertas yang paling besar, kuamati dan kubaca isi di dalamnya sejenak, kira-kira begini tulisannya.

Formasi pemain sepak bola
Kapten = Fulan
Kiper = Fulan
Pemain =

Kemudian di bawah ada kata-kata penyemangatnya,

Bukan sesuatu yang terlalu menarik saya amati sejenak. Di depan rumah memang ada rumput yang agak lebar, biasanya digunakan anak-anak tetangga untuk bermain bola, dengan mendirikan dua gawang dari bambu. Anak-anak itu masih SD, dan mereka menulis grup pemain sepak bola mereka dengan tulisan, menempelnya saat bermain, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan agar keteraturan permainan terjaga.

Saya jadi malu, dulu ketika berada di organisasi dakwah, saya pernah menjadi anggota, pernah pula menjadi ketua umum. Kenapa saya malu? saat menjadi anggota, dulu biasanya saya hanya memberikan kontribusi sedikit, ketua yang melaksanakan banyak hal. Lalu, ketika saya menjadi ketua umum, giliran saya yang melakukan banyak hal. Saya juga teringat temen saya yang ketua umum organisasi dakwah, kebetulan kami satu kontrakan. Dia ketua umum, namun, ketika ada moment maka dialah yang bertindak menyebarkan proposal ke instansi, dia yang menyiapkan acara, dia yang mencari tempat untuk acara, dia yang meminjam alat-alat persiapan, dia yang ..., dia yang...,


Ah, semoga ini tak terulang pada organisasi dakwah. ketika menyadari dimana posisinya diamanahkan, namun bukan berarti segalanya dilimpahkan, melainkan saling tafahum dan ta'awun merupakan kunci agar tidak ada yang terdzalimi.

Karena kaidahnya seorang pemimpin adalah Sayidu qoumin qadimuhum. siapa memimpin kaum (lembaga, organisasi, dirinya red etc.) maka dia adalah pelayan bagi yang dipimpinnya.

Indahnya saat memimpin adalah melayani ummat, namun umat yang dipimpin harus mematuhi perintahnya selagi dalam koridor kebenaran dan ijtihad yang baik.


Salam Muhasabah

0 comments:

Post a Comment