Hari ini Selasa, 30 Mei
2013 kita silaturahim ke tempat Ust Santo di Perum Panca Bakti ( dari
rel untung ke arah bypass, deket masjid nurul iman ). Kita berangkat
ba'da magrib, ane, agus, sama yasin. Kita janjian ketemu di stasiun
untung suropati.
Sore itu sebelumnya, ane
baru balik dari silaturahim ke rumah Ust Sunardi ( staff kaderisasi
DPW ) di Jl Kemuning no 419 Bataranila. Ya silaturahim itu adalah
termasuk sarana tarbiya & juga penugasan dari MR. Disana ane
banyak sharing-sharing dengan beliau terutama masalah 'dakwah, jamaah
& partai'.
Ane juga disuruh cerita
sedikit tentang apa itu dakwah, sifat2nya, dll. Gara-gara ane jarang
berbicara tentang dakwah jadinya ane ngomongnya agak ngadet, ya itu
juga gara-gara sedikit baca buku juga sih.. hhe
Nasihat beliau untuk ane,
pertama dakwah itu karakteristiknya jalannya panjang, belum tau kapan
selesai, banyak gangguan, fitnah dan cobaannya. Sabar aja.
Kedua, dalam tarbiyah itu
bukan hanya transfer ilmu saja tapi juga ada transfer ruhiyah -->
tazkiyatuunafs. Makanya selain kita harus punya bekal ilmu, harus
juga kita punya bekal 'ruhiyah' yaitu ibadah-ibadah kita untuk sbg
pendekatan kita ke Allah. Agar apa yang kita sampaikan itu punya
'power', nggak cuma omongan aja. Makanya ibadah-ibadah harian itu
dijaga khususnya qiyamullail itu, jarang banget ane soalnya.
Setelah itu, abis
magribnya kita silaturrahim ke tempat Ust Susanto. Beliau ini pernah
menjadi ketua Birohmah Unila tahun 2002. Dan satu-satunya Ketua
Birohmah yang dari D3 Komputer FMIPA. Kita sampe rumah beliau
sebelum isya, disambut beliau sebentar abis itu ke mesjid buat solat
isya berjamaah.
Kita sharing nya dimulai
setelah isya. Ya awalnya sharing tentang kita masing-masing. Asal
darimana, rumah dimana, tinggal sekarang dimana, kuliah di jurusan
apa, angkatan berapa, dll. Abis itu beliau nanya ' jadi, antum-antum
ini calon2 ketua Birohmah ya..?'
Dengan malu-malu langsung
kita jawab 'iya stad'. Hhe. Lalu beliau tanya tentang visi kita untuk
Birohmah 1 periode ke depan mau dibawa kemana. Pertama, beliau tanya
ke yasin. Abis itu ke ane, ane jawab 'nggak tau stad'. Plus ane
bilang alesan2nya mulai dari nggak sesuai dengan kapasitas ane, trus
udah dua tahun nggak ikut LDK lagi,dll. Pokoknya alesan lah..
Trus beliau jawab 'antum
klo dapet penugasan/perintah itu jangan taqlid
iya-iya aja. Tapi harus serius dan emang bener punya visi yang jelas
mau seperti apa. Jangan mentang2 antum disuruh jadi terima-terima
aja.'
Banyak
poin yanga ane dapet dari silaturahim ke tempat Ust Santo.
- Klo jadi pemimpin itu harus punya visi yang jelas mau dibawa kemana lembaganya satu periode itu. Dan pemimpin itu harus punya program unggulan yang nanti ingin dilakukan. Jangan asal jalanin aja dan jangan nunggu dari Kepala Departemen & Kepala Bidang. Pasti klo nggak ada arahan dari pimpinan, mereka akan menjiplak program dari kepengurusan-kepengurusan sebelumnya.
- Pilihan untuk program kerja itu ada dua, besar tapi insidental atau kecil tapi sering. Menurut beliau dua-duanya hampir sama. Dan menurut beliau justru yang kecil itu yang memforsir tenaga kita. Ada baiknya progja yang berulang itu tidak terlalu sempit jangka waktunya.
- Menurut beliau, keberhasilan suatu progja itu tidak hanya terlihat dari output nya, misal surplus dana, yang hadir banyak, dll. Tetapi kita juga harus melihat outcome nya. Apa yang diri kita dapatkan dari progja itu. Klo kata orang FKIP itu dalam Quantum Learning ABAG (Apa manfaat Bagiku). Jadi progja itu bermanfaat untuk diri kita juga. Misal dengan progja itu ruhiyah kita nambah, ukhuwah kita nambah kuat, skill kita meningkat, dll.
- Jadi pemimpin itu harus keliatan semangat terus, ceria, nggak boleh kelihatan pesimis dan murung. Harus disimpan dulu masalahnya. Intinya orang lain melihat seorang pemimpin itu sebagai orang yang selalu ceria, semangat, seperti nggak punya masalah. Yah, soalnya ketua itu jabatan tertinggi. Nggak ada tempat buat ketua mengeluarkan 'uneg-uneg'nya.
- Bisa dikatakan Ketua itu harus punya 1001 karakter karena ketua itu karakter anggota itu bermacam-macam dan kita sebagai Ketua harus mempunyai lawan dari karakter anggota-anggota kita. Di satu sisi, ketua itu harus tegas tetapi disisi yang lain harus bisa menangis juga.
- Anggota / bawahan kita itu pembantu kita dalam pertanggung jawaban nanti, maka dari itu sebagai Ketua kita seharusnya memperhatikan angggota / bawahan kita. Jangan sampai ada anggota kita yang ternyata masih nunggak SPP, padahal dia itu aktif dan mau menyumbangkan fikiran, tenaga, bahkan materi untuk kerja-kerja kita. Kita harus punya dana untuk Ta'awun sesama pengurus, jangan dana hanya untuk progja aja.
- Dan sebagai ketua, seharusnya memperhatikan kemampuan anggotanya. Dan salah satu prioritas Ketua adalah meng-upgrade kemampuan / skill anggota-anggotanya. Mana yang belum bisa bicara, mana yang kurang keilmuannya dll.
- Beliau memiliki tujuan untuk kuliah itu ada empat, merubah pola pikir, memperluas jaringan seluas-luasnya, menambah pengalaman dan menambah ilmu.
- Beliau ngasih tau motto Semen Padang “ Anda baru berfikir, Kami sudah membuat ”. Sip dah mottonya.
Gara2 ni silaturrahim juga, ane yang awalnya males dapet amanah 'gede' jadi lebih semangat untuk menerima amanah yang nnti bakal diberikan ke ane.. Jazakallah Ustad..
Kata-kata yang bakal terus ane inget dari ni silaturrahim :
Amanah itu jangan jadi BEBAN, tapi jadikan PEMBELAJARAN untuk pengalaman antum ke depannya. Biar jadi semangat, bukan merasa berat terus..
0 comments:
Post a Comment